LAPORAN PRAKTIKUM NITRASI
Hai guys, salam kenal readers💚💚💚
semoga blog ini bermanfaat dan mempermudah pengerjaan kalian👊
Enjoy buat ngerjain laporan praktikum, fighting💪
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK NITRASI
LAPORAN PRAKTIKUM NITRASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Percobaan
Reaksi nitrasi adalah
proses dimana terjadi reaksi kimia yang menjamin masuknya satu atau lebih gugus
(-NO2) ke dalam suatu molekul, dimana molekul reaktannya merupakan
senyawa-senyawa organik. Reaksi nitrasi berlangsung dengan penggantian satu
atau lebih gugus nitro (-NO2) menjadi molekul yang reaktif. Gugus
nitro akan menyerang karbon membentuk nitroaromatik atau nitroparafin. Jika
menyerang nitrogen membentuk nitramin dan bila menyerang oksigen membentuk nitrat
ester. Pada proses nitrasi masuknya gugus (-NO2) ke dalam senyawa
dapat terjadi dengan menggantikan kedudukan beberapa atom atau gugus yang ada
dalam senyawa. Umumnya nitrasi yang banyak dijumpai adalah nitrasi –NO2
menggantikan atom H (Ariyanto, 2012).
Campuran reaksi dari asam nitrat dan asam sulfat digunakan sebagai reagen
reaksi nitrasi yang paling umum untuk reaksi benzen, alkil benzen dan senyawa
aromatik yang sedikit reaktif, tetapi senyawa aromatik yang sangat reaktif
seperti fenol dan anilin sangat mudah untuk teroksidasi (Sarvari, dkk., 2010).
Dalam percobaan ini, akan diterapkan pembentukan asam pikrat sebagai salah satu turunan dari asam salisilat. Asam salisilat akan direaksikan dengan asam sulfat sebagai katalis, kemudian dimasukkan asam nitrat sebagai pemberi gugus nitro pada fenol sebagai senyawa organik untuk memperoleh asam pikrat. Asam pikrat sangat banyak digunakan baik pada skala laboratorium maupun industri. Oleh karena itu, percobaan ini penting dilakukan untuk mengetahui cara pembentukan asam pikrat tersebut dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.2
Perumusan
Masalah
Adapun perumusan masalah dari percobaan ini adalah bagaimana proses pembentukan asam pikrat (C6H3N3O7) sebagai salah satu turunan asam salisilat (C7H6O3) dengan proses nitrasi.
1.3
Tujuan
Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mempelajari pembentukan asam pikrat (C6H3N3O7) sebagai salah satu turunan asam salisilat (C7H6O3).
1.4
Manfaat
Percobaan
Manfaat yang diperoleh dari percobaan ini adalah praktikan dapat mengetahui cara pembentukan asam pikrat (C6H3N3O7) dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.5
Ruang
Lingkup Percobaan
Praktikum Kimia Organik
modul Nitrasi dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik, Depertemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara.
Adapun bahan-bahan yang
digunakan dalam percobaan ini adalah aquadest
(H2O), asam nitrat (HNO3), asam salisilat (C7H6O3), asam sulfat (H2SO4), dan etanol (C2H5OH).
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah beaker glass, corong gelas,gelas ukur, neraca analitik, kertas
saring, penangas air, pipet tetes,
dan
oven.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Teori Sampel
2.1.1 Asam Nitrat
(HNO3)
Asam nitrat
(HNO3), yang juga dikenal sebagai aqua fortis, hidrogen
nitrat, ataupun nitrilhidroksida. Dikarenakan sifat asam dan pengoksidasinya
yang sangat kuat, asam nitrat umumnya digunakan pada proses pembuatan banyak
bahan-bahan kimia, seperti obat-obatan, bahan pewarna, serat sintetik,
insektisida dan fungisida, namun umumnya juga banyak digunakan pada pembuatan
ammonium nitrat pada industri pupuk.
Setelah era perang dunia kedua, kebutuhan akan asamnitrat bergeser ke arah produksi bahan-bahan peledak, seperti nitrotoluena dan nitrogliserin.Seperti halnya asam pada kebanyakan, asam nitrat bereaksi dengan basa, oksida basa, dankarbonat untuk membentuk garam. Namun, dikarenakan sifatnya sebagai pengoksidasi, asam nitrat tidak selalu bereaksi seperti asam pada umumnya (Azlansyah, 2011).
2.1.2 Asam Salisilat (C7H6O3)
Asam salisilat telah digunakan sebagai bahan terapi topikal sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Asam salisilat telah lama dikenal dengan khasiat utama sebagai bahan keratolitik. Berbagai penelitian menyimpulkan terdapat tiga faktor yang berperan penting pada mekanisme keratolitik asam salisilat. Asam salisilat bekerja sebagai pelarut organik dan menghilangkan ikatan kovalen lipid interselular yang berikatan dengan cornified envelope di sekitar keratinosit (Sulityaningrum, dkk. 2012).
2.1.3 Asam Sulfat
(H2SO4)
Asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larutdalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan danmerupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat padatahun 2001 adalah 165 juta ton dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesanair limbah dan penggilingan minyak (Sitinjak, 2014).
2.2 Reaksi Nitrasi
Reaksi nitrasi adalah
proses dimana terjadi reaksi kimia
yang menjamin masuknya satu atau lebih gugus
(-NO2) kedalam suatu molekul, dimana molekul reaktannya merupakan senyawa-senyawa organik. Reaksi nitrasi berlangsung dengan penggantian satu atau lebih gugus
nitro (-NO2) menjadi molekul yang reaktif. Umumnya nitrasi yang banyak dijumpai adalah nitrasi –NO2 menggantikan atom H. Reaksi nitrasi senyawa aromatic dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut :
Nitrating agent merupakan reaktan elektrofilik, dimana reaksi akan
terjadi pada atom karbon dari cincin aromatik yang mempunyai kepadatan elektron
terbesar. Gugus NO2 yang masuk dapat membentuk posisi ortho, para,
dan meta. Jumlah isomer pada produk tergantung pada subtituent ini (Yulianto, 2010).
Nitrasi senyawa aromatik merupakan reaksi fundamental dari kepentingan industri besar dan juga senyawa nitro aromatik merupakan kunci dari intermediet organik. Campuran reaksi dari asam nitrat dan asam sulfat digunakan sebagai reagen reaksi nitrasi yang paling umum untuk reaksi benzen, alkil benzen dan senyawa aromatik yang sedikit reaktif, tetapi senyawa aromatik yang sangat reaktif seperti fenol dan anilin sangat mudah untuk teroksidasi (Sarvari, dkk., 2010).
2.3
Asam
Pikrat
Asam pikrat atau 2, 4, 6 trinitrofenol
(TNP) merupakan senyawa berbentuk padatan berwarna kuning yang bersifat eksprosif. Sifat eksprosif TNP sering digunakan sebagai campuran dalam
senyawa kemiliteran. TNP merupakan senyawaan fenol yang paling bersifat asam.
Struktur kimia dari TNP yaitu suatu senyawa aromatik dengan gugus fungsi dasar
senyawa fenol. Asam pikrat sering kali dijadikan sebagai aditif agar suatu senyawa kimia memiliki warna,
sehingga mudah
untuk dikarakterisasi. Asam pikrat
digunakan untuk menggeser koordinasi dari molekul air serta meningkatkan
kekakuan molekul menjadi lebih baik sehingga mencapai sifat efesiensi
pendecahaya yang tinggi (Setianingrum, 2011).
2.4
Filtrasi
Filtrasi (penyaringan) adalah proses pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan melewatkan fluida tersebut melalui suatu medium penyaring atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Istilah medium penyaring dapat dikatakan juga sebagai medium berpori (filter cloth). Dalam operasi filtrasi, partikel-partikel padatan tersuspensi dalam cairan atau gas dihilangkan secara fisika atau mekanis dengan cara melewatkannya melalui medium penyaringan tersebut. Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-sama dengan cairan (Yohanes, 2007).
2.5 Kristalisasi
Kristalisasi dari larutan terdiri dari dua fenomena yang berbeda: pembentukan inti kristal/nukleasi
(nucleation) dan pertumbuhan Kristal (crystal growth). Baik nukleasi maupun pertumbuhan Kristal memerlukan kondisi supersaturated dari larutannya.Supersaturated didefinisikan sebagai perbedaan antara konsentrasi actual dalam larutan dan konsentrasi dimana fasa cair secara termodinamik berkesetimbangan dengan fasa padat (kelarutan).
Keadaan supersaturated dapat diperoleh dengan beberapa cara yaitu dengan perubahan suhu
(pendinginan untuk sistem yang gradient kurva kelarutannya positif atau pemanasan untuk sistem
yang gradient kurva kelarutannya negatif), dengan pemisahan pelarut
(biasanya dengan penguapan) atau dengan penambahan bahan tertentu
(drowning-outagent). Kristalisasi memegang peranan yang sangat penting dalam industry kimia.
Hal ini mengingat kurang lebih 70 % dari produk-produk kimia dihasilkan dalam bentuk padatan/kristal (Setyopratomo, dkk.,
2003).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1
Bahan
Percobaan
Adapun bahan
yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut
3.1.1
Aquadest (H2O)
Fungsi : Sebagai pencuci dan
pelarut.
Tabel 3.1 Sifat Fisika dan Sifat
Kimia Aquadest
No. Sifat Fisika |
Sifat
Kimia |
1.
Titik
didih : 100 °C 2.
Massa
jenis: 1 gr/cm3 3.
pH: 7 4.
Berat
molekul: 18,02 gr/mol 5.
Tekanan uap: 2,3 kPa |
Tidak mudah terbakar Tidak berasa Bersifat stabil Tidak terjadi polimerisasi Tidak beracun |
(ScienceLab, 2013a)
3.1.2
Asam
Nitrat (HNO3)
Fungsi : Sebagai pemberi gugus
nitro pada senyawa organik.
Tabel 3.2 Sifat Fisika dan Sifat
Kimia Asam Nitrat
No. Sifat Fisika |
Sifat
Kimia |
1.
Berwujud cair 2.
pH: Asam 3.
Titik didih: 83-99,23 °C 4.
Titik leleh: -41,6 °C 5.
Densitas: 1,02 g/ml |
Mudah larut dalam air dingin Mudah larut dalam air panas Larut dalam dietil eter Bersifat stabil Reaktif dengan alkali |
(ScienceLab, 2013b)
3.1.3
Asam
Salisilat (C7H6O3)
Fungsi : Sebagai bahan (senyawa
organik) dalam reaksi.
Tabel 3.3 Sifat Fisika dan Sifat
Kimia Asam Salisilat
No. Sifat Fisika |
Sifat
Kimia |
1.
Berbentuk
padatan 2.
Tidak
berbau 3.
Berwarna
Putih 4.
Berat
molekul : 138,12 g/mol 5.
Densitas
uap : 4,8 g/ml |
Senyawa yang stabil Berwujud padatan Mudah larut dalam metanol Dapat larut dalam air dingin Tidak mengalami polimerisasi |
(ScienceLab, 2013c)
3.1.4
Asam
Sulfat (H2SO4)
Fungsi : Sebagai katalis dalam
reaksi
Tabel 3.4 Sifat Fisika dan Sifat
Kimia Asam Sulfat
No. Sifat
Fisika |
Sifat
Kimia |
1.
Berat molekul: 98,078
gr/mol 2.
Titik didih: 340 °C 3.
Titik leleh: 10,49 °C 4.
Densitas: 1,84 g/ml 5.
Kelarutan : ∞ dalam 100 bagian |
Merupakan asam kuat Bersifat korosif terhadap logam Merupakan senyawa polar Konstanta ionisasi kecil Mempunyai gaya tarik
yang besar terhadap air |
(ScienceLab, 2013d)
3.1.5
Etanol
(C2H5OH)
Fungsi : Sebagai pelarut dalam
proses rekristalisasi.
Tabel 3.5 Sifat Fisika dan Sifat
Kimia Etanol
No. Sifat
Fisika |
Sifat
Kimia |
1.
Titik beku : -114,1 °C 2.
Titik nyala : 13,9 °C 3.
Densitas: 0,7893 g/ml 4.
Berat molekul : 46
g/mol 5.
Titik didih : 78,32 °C |
Dapat bereaksi dengan alkali Dapat dioksidasi oleh klorin Dapat dioksidasi oleh alpha Berbau tajam seperti
alcohol Mudah terbakar |
(ScienceLab,
2013e)
3.2
Peralatan
Percobaan
Adapun peralatan
yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut
1. Beaker glass
Fungsi : sebagai
wadah tempat berlangsungnya reaksi nitrasi.
2. Gelas
ukur
Fungsi : alat
untuk mengukur volume larutan yang akan digunakan.
3. Neraca
analitik
Fungsi: alat untuk
menimbang massa zat yang akan digunakan.
4. Kertas
saring
Fungsi : sebagai media (alat bantu) dalam
proses penyaringan.
5. Corong
gelas
Fungsi : sebagai tempat untuk meletakkan kertas saring
pada proses penyaringan.
6. Penangas
air
Fungsi : sebagai
penghantar panas terhadap wadah yang akan dipanaskan.
7. Kaki
tiga
Fungsi : sebagai
penyangga penangas air pada proses pemanasan.
8. Pipet
tetes
Fungsi : sebagai
alat untuk mengambil zat dalam jumlah sedikit.
9. Oven
Fungsi : sebagai alat untuk mengeringkan kristal asam pikrat.
3.3
Prosedur
Percobaan
Adapun prosedur percobaan yang dilakukan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut
1.
Dimasukkan
asam salisilat dan asam sulfat ke dalam beaker glass.
2.
Dipanaskan pada penangas
air selama 30 menit sambil digoyang,
lalu
labu didinginkan dalam campuran
air dan
es.
3.
Ditambahkan asam nitrat sedikit
demi sedikit.
4.
Dikocok hingga homogen, didiamkan sebentar, maka akan terjadi reaksi hebat,
yaitu
berupa asap berwarna merah.
5.
Bila reaksi telah
berhenti, dipanaskan selama 1,5 jam pada penangas air.
6.
Didinginkan dalam
campuran air dan es hingga berbentuk kristal.
7.
Kristal disaring
dengan kertas saring sambil dicuci dengan 20 ml air.
8.
Rekristalisasi dikerjakan
dengan menggunakan pelarut yang merupakan campuran air dan etanol (2:1) dengan
volume total 110 ml.
9.
Kristal asam pikrat hasil kristalisasi dan rekristalisasi dikeringkan.
10. Ditimbang hasil kristal
yang diperoleh.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Nitrasi
Massa Asam
Salisilat (C7H6O3) |
Volume
asam sulfat (H2SO4) |
Volume
asam nitrat (HNO3) |
Massa
asam pikrat (C6H3N3O7) |
% Ralat |
11 gram |
24 ml |
8 ml |
36,24 gram |
100,33 % |
4.2 Pembahasan
Nitrasi
adalah salah satu contoh dari reaksi substitusi dari elektrofilik aromatik.
Dalam reaksi ini, suatu gugus fungsi terikat secara langsung pada cincin
aromatik, yakni gugus nitro (-NO2). Nitrasi dapat dilakukan dengan
menggunakan HNO3 dan H2SO4 pekat
atau larutan HNO3 dalam suasana asetat glacial. Pemilihan suatu
penitrasi bergantung pada antara lain kereaktifan senyawa yang akan dinitrasi
(substrat) dan kelarutannya dalam medium penitrasi (Syahputra, dkk., 2014).
Reaksi
antara fenol dan asam nitrat
menghasilkan asam pikrat dan air.
Gambar 4.1 Reaksi Pembentukan Asam Pikrat
(Lutfiah,
dkk., 2013)
Dari hasil percobaan yang dilakukan, diperoleh warna asam pikrat coklat. Massa asam pikrat yang diperoleh pada saat percobaan adalah 36,24 gram dan massa asam pikrat teori adalah 18,06 gram.
Persen ralat yang didapat pada percobaan ini adalah 100,33 %. Maka dapat disimpulkan
bahwa besarnya persen ralat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1.
Penambahan
asam sulfat yang berlebih menyebabkan asam pikrat bewarna kehitaman.
2.
Pada proses penambahan asam nitrat,
jumlah asam nitrat yang ditambahkan jumlahnya sedikit.
3.
Adanya bahan yang
terkontaminasi oleh zat lain.
Dari hasil percobaan diatas tidak
perlu dilakukan lagi proses kristalisasi dan rekristalisasi, karena pada
penambahan asam nitrat yang dalam jumlah sedikit. Sehingga asam pikrat yang
terbentuk setelah proses pemanasan akan cepat untuk membentuk padatan dan pada
saat pengeringan asam pikrat akan berubah menjadi cair kembali.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah
:
1. Massa asam pikrat teori 18,06 gram sedangkan massa asam pikrat praktek adalah 36,24 gram.
2. Persen ralat yang diperoleh pada percobaan ini
adalah 100,33 %.
3. Nitrasi adalah reaksi substitusi ion nitro ke
dalam gugus senyawa organik.
4. Penambahan asam nitrat
harus dalam jumlah yang seimbang dengan asam salisilat, agar terbentuk reaksi
asam pikrat secara merata.
5. Penambahan asam sulfat
yang berlebih akan menyebabkan warna kehitaman pada saat proses pemanasan.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk praktikan selanjutnya
adalah :
1. Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati saat
meneteskan asam pikrat ke dalam sampel.
2. Sebaiknya pencucian asam pikrat dilakukan
dengan volume yang lebih bervariasi.
3. Katalis yang digunakan dalam percobaan
hendaknya divariasikan jenisnya, contohnya AlCl3 anhidrat.
4. Sebaiknya campuran asam sulfat dan asam
salisilat dipanaskan diatas hot plate, agar suhu tetap.
5. Sebaiknya
semakin banyak asam sulfat yang ditambahkan pada sampel maka asam nitrat yang
ditambahkan juga harus banayak agar terbentuk kristal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah; Ahmad Budi Junaidi; Abdul Ghofur dan Doni Rahmat Wicakso.
2012. Sintesis Cetane
Imrover dari Biodiesel Minyak Jarak Pagar dan
Pengujiannya pada Mesin Diesel. Kalimantan Selatan:
Universitas Lambung Mangkurat.
Ariyanto, Tesa Suci. 2012. Prarancangan Pabrik Nitrobenzen dari Benzen dan Asam Nitrat dengan Proses Beazzi Kapasitas 150.000 Ton/Tahun.Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Azlansyah. 2011. Pembuatan Natrium Nitrat dari Asam Nitrat dan Natrium Klorida dengan Kapasitas Produksi 2000 Ton/Tahun. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Lutfiah, Evie; Uswatun Hasanah; Prima Aulia. 2013.
Laporan Pratikum Kimia Organik II. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Sarvari, M Hussein; M. Tavaklian dan S. Ashenager. 2010. Nitration of Asmorft Compounds using Alumina
Sulfuric Acid (ASA) as a Novel Heterogen sistem Mg(NO3).6H2O
as Nitrating Agen Water. Iran: Journal of Science and Technology.
ScienceLab. 2013a. Aquadest.
www.sciencelab.com.
Diakses tanggal 15 Desember 2016.
_____. 2013b. Asam Nitrat.
www.sciencelab.com.
Diakses tanggal 15 Desember 2016.
_____. 2013c. Asam
Salisilat. www.sciencelab.com. Diakses
tanggal 15 Desember 2016.
_____. 2013d. Asam Sulfat. www.sciencelab.com.
Diakses tanggal 15 Desember 2016.
_____. 2013e. Ethanol. www.sciencelab.com.
Diakses tanggal 15 Desember 2016.
Setianingrum,Virleenda Mega. 2011. Peningkatan Fluoresensi pada Komposit
Europium Trietilena Glikol Pikrat/Polimetilmetaklirat untuk Aplikasi Foto
Sensor. Depok: Universitas Indonesia.
Setyopratomo; Puguh; Wahyudi Siswanto dan Heru Sugiyanto Ilham.
2003. Studi Eksperimental Pemurnian Garam NaCl dengan Cara Rekristalisasi. Surabaya: Universitas Surabaya.
Sitinjak, Julika. 2014. Pembuatan Akrilamida dari Akrilonitril dengan Proses Asam Sulfat dengan
Kapasitas 15.000 Ton/Tahun. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Sulistyaningrum, Sri Katon; Hanny Nilasari dan Evita
Halim Effendi. 2012. The Use of Saliculic
Acid in Dermatology. Departement of Dermatology. Faculty of Medicine. Jakarta: Universitas Indonesia.
Syahputra. Adhem; Dika Sapitri; Hardina Apri S.; M.
Reza Fahlevi; Novia Ayu S. dan Rut Purnamasari. 2014. Satuan Proses I. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
Yohanes, Gindo. 2007. Pra
Rancangan Pabrik Pembuatan Klorin Dioksida dengan Metode Klorat–Sulfur Dioksida
dengan Kapasitas 50.000 Ton/Tahun. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Yulianto, Tri Yogo. 2010. Perancangan
Pabrik Nitrobenzen dari Benzen dan Asam Campuran dengan Proses Kontinyu Kapasitas
120.00 Ton/Tahun. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Comments