Asam Karboksilat dan Turunannya
Asam Karboksilat dan Turunannya
A. Pengertian
Asam karboksilat atau asam alkanoat adalah golongan asam
organik alifatik yang memiliki gugus karboksil (-COOH). Semua asam alkanoat
adalah asam lemah. Dalam pelarut air, sebagian molekulnya terionisasi dengan
melepas atom hidrogen menjadi ion H+. Wujud dari asam karboksilat
tergantung dari jumlah atom C-nya, untuk senyawa asam karboksilat yang memiliki
atom C kurang dari 10, maka wujud zat tersebut adalah cair pada suhu kamar.
Sedangkan asam karboksilat yang memiliki panjang rantai C 10 atau lebih
berwujud padat.
Turunan asam karboksilat adalah senyawa yang dapat
menghasilkan suatu asam karboksilat bila senyawa tersebut bereaksi
dengan air. Senyawa turunan (derivat) asam karboksilat merupakan suatu senyawa
yang dapat disintesis menggunakan bahan awal asam karboksilat. Ada banyak sekali
contoh senyawa turunan asam karboksilat. Beberapa di antaranya adalah halida
asam, anhidrida asam, ester, amida, dan nitril.
1.
Halida Asam
Halida asam adalah senyawa turunan asam karboksilat dengan
rumus molekul R(C=O)X. Penamaan halida asam sangat sederhana, yaitu dengan
menyebutkan nama halida setelah gugus alkil. Salah satu contoh halida asam
adalah asetil klorida dengan rumus struktur CH3COCl.
2.
Anhidrida Asam
Anhidrida asam adalah senyawa turunan asam karboksilat yang
mempunyai gugus asil (RC=O) terikat pada oksigen sebagai pengganti hidrogen.
Rumus umum anhidrida asam adalah ([RC=O]O[O=CR]). Tata nama anhidrida asam
adalah dengan mengganti kata asam menjadi anhidrida. Contoh anhidrida adalah
anhidrida asetat dengan rumus CH3CO-O-OCCH3.
3. Ester
Ester adalah senyawa asam karboksilat yang hidrogen pada gugus karboksil diganti
menjadi gugus alkil. Ester merupakan senyawa yang terkenal mempunyai bau yang harum dan
menyenangkan. Ester banyak ditemukan pada buah dan bunga. Sebagai contoh, isoamil asetat banyak
ditemukan pada buah pisang. Maka dari itu, ester banyak digunakan sebagai bahan pembuatan parfum
sintetis. Ester juga sering disebut alkil alkanoat. Tata nama ester adalah dengan menyebutkan gugus
alkil diikuti dengan gugus asil dengan akhiran -at. Contoh ester adalah butil etanoat dengan rumus
struktur CH3COOCH2CH2CH2CH3.
4.
Amida
Amida adalah senyawa derivat asam karboksilat dengan gugus
amino (-NH2) terikat pada gugus karboksil sebagai pengganti atom
hidrogen. Penamaan amida adalah dengan menghilangkan kata asam, dan akhiran
-oat diganti dengan -amida. Contoh amida adalah etanamida dengan rumus struktur
CH3CONH2.
5.
Nitril
Nitril adalah senyawa yang mempunyai ikatan rangkap tiga C
dengan N. Rumus umum nitril adalah RC≡N. Nitril terkenal sebagai senyawa yang
sangat beracun. Penamaan senyawa nitril adalah dengan menambahkan akhiran
-nitril setelah nama alkana. Contoh senyawa nitril adalah pentananitril dengan
rumus struktur CH3CH2CH2CH2C≡N.
(Rorinpandey
dan Hellen, 2015).
2.1.2 Reaksi Pembuatan Asam Karboksilat dan
Turunannya
Ada
beberapa cara dalam pembuatan asam karboksilat dan turunannya antara lain
sebagai berikut:
1.
Oksidasi
alkohol primer
2.
Mereaksikan
gas CO2 dengan pereaksi Grignard
3. Dengan
sintesis nitril, yaitu dengan mereaksikan alkil halida (R – X) dengan NaCN atau
KCN dalam larutan teralkohol membentuk alkana nitril, kemudian alkana nitril
terhidrolisis membentuk asam karboksilat.
(Nafiun,
2013).
4.
Hidrolisis
(Dwi, 2013).
5.
Pembuatan asil halida
6.
Pembuatan anhidrida asam
Metode yang paling umum untuk membuat
anhidrida asam adalah melalui aksi substitusi nukleofilik asil antara suatu
asil halida dan garam karboksilat.
7.
Pembuatan ester
8.
Aminolisis
Amonia bereaksi dengan ester melalui mekanisme
substitusi asil nukleofilik untuk menghasilkan amida.
9.
Pembuatan nitril
(Elisa, 2014).
B.
Jenis-jenis
dari Protein
Berdasarkan
sumbernya protein dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu:
1.
Protein hewani
Protein
hewani adalah protein dalam bahan makanan yang berasal dari binatang/hewan yang
memakan tumbuhan mengubah protein nabati menjadi protein hewani. Contoh protein
hewani yaitu:
a. Protein
daging
Protein daging terdiri
dari: 70% protein struktur/fibril, dan 30% protein yang larut dalam air.
Protein fibril terdiri dari: 32-38% miosin, 7% triptomisin, 13-17% aktin, 6%
protein stroma. Protein lainnya kurang lebih mempunyai bentuk globular dan
terdiri atas partikel yang biasanya tidak terlibat dalam susunan struktur
secara ekstensif. Contohnya: protein susu, protein serelia dan biji minyak.
b. Protein
ikan
Otot ikan terdiri atas
serat pendek, disusun diantara lembaran jaringan ikat. Jumlah jaringan ikat
dalam otot ikan lebih kecil daripada jumlah jaringan ikat dalam mamalia dan
seratnya lebih pendek. Miofibril otot ikan beralur seperti otot mamalia dan
mengandung protein yang sama: miosin, aktin, aktomiosin, dan tropomiosin.
c. Protein
susu
Protein susu sapi dapat
dikelompokkan yaitu: kasein (fosfoprotein ± 78% dari bobot total), dan serum
susu (± 17% dari bobot total).
d. Protein
telur
Protein
telur terbagi atas: protein putih telur, dan protein kuning telur. Protein
putih telur mengandung sekurang-kurangnya 8 jenis protein yang berbeda
2. Protein nabati
Protein nabati
adalah protein dalam bahan makanan yang berasal dari tumbuhan, seperti protein
dari jagung, terigu, kacang-kacangan. Kacang kedelai merupakan sumber protein
nabati yang mempunyai mutu tertinggi, sedangkan sumber protein nabati yang
bermutu rendah adalah padi-padian dan hasilnya. Contoh protein nabati yaitu:
a. Protein kedelai
Protein kedelai terdapat
dalam badan protein atau butir aleuron yang berdiameter 2-20 µm. Protein
kedelai merupakan sumber yang baik untuk semua asam amino kecuali metionin dan
triptofan. Di dalam kedelai terdapat kandungan lisin yang tinggi yang
membuatnya menjadi pelengkap yang baik pada protein serelia (yang rendah
kandungan lisinnya). Protein kedelai laur dalam air, atau dalam larutan garam
encer.
b. Protein gandum
Diantara protein nabati,
protein gandum bersifat unik yang berperan dalam pembuatan roti. Ada 4 fraksi
dalam protein ini yaitu: albumin (larut dalam air), globulin (larut dalam larutan
garam netral), gliadin (prolamin yang larut dalam alkohol 70%), glutenin (larut
dalam asam/basa encer). Pembentukan gluten terjadi jika tepung gandum dicampur
dengan air. Gluten adalah massa kenyal yang melengket yang menyatukan
komponen-komponen roti lain, seperti pati dan gelembung gas, jadi membentuk
struktur lunak dari roti (Simbolon, 2012).
Adapun
nilai protein berbagai bahan makanan dapat dilihat di tabel 2.1 berikut:
Sumber Protein Hewani |
Nilai Protein |
Sumber Protein Nabati |
Nilai Protein |
Ayam |
18,2 |
Kacang Merah |
29,1 |
Kerang |
16,4 |
Kelapa |
3,4 |
Susu Sapi |
3,2 |
Kacang Kedelai |
34,9 |
Daging |
18,8 |
Kentang |
2,0 |
Daging Kelinci |
16,6 |
Babat |
17,6 |
Telur |
12,8 |
Kenari |
15,0 |
Hati |
19,7 |
Beras |
7,4 |
Ikan |
17,0 |
Singkong |
1,1 |
Telur Ayam |
13,1 |
Daun Singkong |
6,6 |
Jeroan |
14,0 |
Jagung |
9,2 |
Jampang |
6,2 |
Kacang Hijau |
22,2 |
Telur Bebek |
12,0 |
Tepung Terigu |
8,9 |
Udang |
21,0 |
Kacang Tanah |
25,3 |
Tabel Nilai Protein pada Berbagai Sumber Makanan
(Simbolon,
2012)
Comments