Pembahasan Tugas "Pencemaran Udara Fly Over Jalan Raya"


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1         Latar Belakang

Istilah industri sering digunakan bagi suatu bagian produksi ekonomi yang terfokus pada proses manufakturisasi tertentu yang harus memiliki permodalan yang besar sebelum bisa meraih keuntungan. Industri sebagai tempat produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia, memang sangat dirasakan dampaknya. Keberadaannya sangat dibutuhkan sekali di zaman sekarang ini, tidak hanya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pokok tetapi juga tuntutan yang beragam (Ridwan, 2016).

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan baku, bahan setengah jadi dan atau barang jadi mejadi barang dengan nilai lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk perekayasaan industri (Hasanah dan Widowati, 2011).

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Terdapat beberapa pengertian tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang didefinisikan oleh beberapa ahli, dan pada dasarnya definisi tersebut mengarah pada interaksi pekerja dengan mesin atau peralatan yang digunakan, interaksi pekerja dengan lingkungan kerja, dan interaksi pekerja dengan mesin dan lingkungan kerja (Sepang, dkk.,  2013).

Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai “kejadian yang tak terduga”. Sebenarnya, setiap kecelakaan kerja dapat diramalkan atau diduga dari semula jika perbuatan dan kondisi tidak memenuhi persyaratan. Dalam setiap bidang kegiatan manusia selalu terdapat kemungkinan terjadinya kecelakaan, tidak ada satu bidang kerjapun yang dapat memperoleh pengecualian. Kecelakaan juga timbul sebagai hasil gabungan dari beberapa faktor. Faktor yang paling utama adalah faktor perlatan teknis, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri. Misalnya dalam suatu pabrik mungkin saja kekurangan peralatan yang aman, atau dengan perkataan lain mesin-mesin tidak dirancang baik untuk dilengkapi dengan alat pengamanan secukupnya (Swaputri, 209).

Tragedi Winscale Fire merupakan kecelakaan nuklir yan terjadi di reaktor nuklir Winscale, merupakan pabrik yang memproduksi pltonium di Cumberland, Inggris. Kejadian tersebut merupakan kecelakaan listrik tenaga nuklir paling dahsyat dan serius di Inggris. Untuk itu perlu kita ketahui apa saja akibat dari kecelakaan tersebut.

 

1.1         Rumusan Masalah

Adapun beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1.             Apakah penyebab terjadinya kecelakaan pada Winscale?

2.             Apakah dampak yan diberikan dari kecelakaan tersebut?

 

1.2         Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:

1.             Untuk mengetahui penyebab dari kecekalakan yang terjadi pada Winscale.

2.             Untuk menetahui dampak yang terjadi dari kecelakaan tersebut.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1     Nuklir

                Energi nuklir untuk pembangkit listrik telah digunakan oleh beberapa Negara, dan hanya sedikit saja kasus kecelakaan yang terjadi. Pangsa penggunaan energi nuklir untuk pembangkit listrik dunia saat ini telah mencapai sekitar 24 persen total energi listrik dunia. Hal yang menarik adalah telah ditemukannya teknologi pengamanan bahan nuklir yang makin lama makin baik dan handal. Kendati demikian, masalah kekurangan suplai energi listrik bukan saja dialami oleh negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, bahkan AS pun masih mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan energi listriknya.

                Penggunaan tenaga nuklir dan juga tenaga hidro-elektrik merupakan altematif pembangkit listrik yang cukup ramah lingkungan, karena keduanya tidak menimbulkan gas karbondioksida, sehingga teknologi yang digunakannya dapat digolongkan teknologi yang telah matang. Kasus di UK merupakan salah satu bukti bagaimana kematangan teknologi nuklir dibandingkan teknologi lain yang sejenis. Keputusan pemerintah UK untuk mengganti energi nuklir dengan energi gas ternyata terhalang oleh tingginya karbondioksida yang dihasilkan oleh teknologi gas terse but, sehingga negara itu harus mempertimbangkan kembali peremajaan stasiun pembangkit tenaga nuklimya.

             Tantangan utama dari pendayagunaan tenaga nuklir untuk berbagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya pembangkit listrik lebih didasarkan pacta persepsi politik atas keberadaan bahan nuklir dan limbah yang dihasilkannya. Persepsi yang berkembang bahwa nuklir merupakan sesuatu yang sangat membahayakan masyarakat dan sesuatu yang sangat sulit dikendalikan. Oleh karenanya, tantangan utama adalah memberikan pemahaman dan kesadaran semua pihak untuk menerima teknologi nuklir secara obyektif dan rasional.

 

2.2     Tragedi Winscale Fire

            

            Pemanasan nuklir pertama yang dimulai pada 7 oktober gagal dalam pelepasan sepenuhnya energi Wigner. Struktur tumpuan Windsclae sedemikian rupa sehingga kantong-kantong grafit yang tidak dianilkan menimbulkan masalah. Pemanasan reaktor nuklir kedua diterapkan untuk memperlakukan kantong tersebut. Pada tanggal 10 oktober pukul 11 pagi, operator melihat peringatan yang berasal dari monitor radiasi. Tingkat radiasi meningkat 10 kali dari biasanya. Pada pukul 4.30 sore, inspeksi visual terhadap saluran bahan bakar menunjukkan beberapa katrid menyala merah panas. Upaya melepaskan katrid panas gagal karena telah membengkak dan tersendat di saluran bahan bakar. Pada malam hari, upaya yang dilakukan untuk mendinginkan timbunan dengan CO2 gagal. Awalnya, ada ketakutan menggunakan air yang akan memungkinkan terjadinya pembentukan CO dan H2; dari interaksi karbon dengan uap, bisa menyebabkan ledakan. Karena upaya pendinginan reaktor dengan cara lain gagal, pada 11 oktober jam 8.55 pagi, air digunakan untuk mendinginkan bahan bakar panas dan intinya mendingin pada sore hari berikutnya pada 12 oktober pukul 3.20 siang.

            Penyebab utama kecelakaan adalah pemanasan  reaktor nuklir kedua.. Dimana bagian dari tumpukan masih terjadi penigkatan suhu. Mempertimbang kan suhu tinggi yang sudah ada di bagian tumpukan saat itu, pemanasan reaktor nuklir kedua diterapkan terlalu dini dan terlalu cepat terjadi. laju pemanasan untuk periode yang singkat dari 11,20 -11,35 sangat parah dan meyebabkan kenaikan suhu yang maksimum  dari uranium yang diamati sekitar 10oC per menit.  Pemanasan reaktor nuklir kedua menyebabkan kejadian kecelakan yang berantai (Penny, et al, 2017).

 

1.3         Dampak Windscale Fire

                Kecelakaan itu menghasilkan contoh intervensi pertama yang didokumetasikan secara ilmiah pada kriterisa perlindungan radiologi, untuk melindungi publik dari pelepasan radioaktivitas yang tidak disengaja. Pada saat itu tidak ada panduan yang ditetapkan untuk pembatasan dosis radiasi ke publik setelah kecelakaan; rekomendasi ICRP yang ada untuk radiasi internal hanya dengan asupan terus menerus oleh pekerja. Dapat dibayangkan fisikawan kesehatan bekerja dibawah tekanan untuk mendapatkan kesimpulan bahwa distribusi susu pada konsentrasi lebih dari 3700Bq I-1 (0,1 μCi I-1)  harus dicegah untuk batasan dosis untuk tiroid anak-anak hingga mSv (20 rad). Distribusi susu dari area seluas 207 km2 dilarang; mengikuti survei yang lebih luas, pelarangan diperpanjang hinggal 518 km2 karena konsentrasi yodium dalam susu berkurang di bawah ambang batas larangan, distribusi secara progresif dicabut, pembatasan sepenuhnya dihapus pada 23 November. Akibatnya anak-anak terkena kanker tiroid.

                McNally et al telah memperoleh data pada semua kasus kanker tiroid yang didiagnosis antara 1974 dan 2012 pada penduduk di Inggris pada waktu itu dan lahir antara 1929 dan 1973. Tingkat kejadian kanker tiroid di Cubria dan Lancashire, kabupaten yang paling tinggi dipengaruhi oleh deposisi yodium dari kecelakaan Winscale dibandingkan dengan mereka yang dari bagian Inggris lainnya. Studi ini menemukan rasio-rasio insidensi yang meningkat secara signifikan (relati terhadap bagian Inggris lainnya) sebesar 1,29, 95% Cl 1,09-1,52, untuk mereka yang berusia kurang dari 20 tahun pada tahun 1958, dan didiagnosis selama 1974-2012 ketika tinggal di Cumbria. Namun para penulis menunjukkan bahwa tingkat rasio meningkat secara signiikan bagi mereka yang tinggal di Cumbria pada saat diagnosis diperpanjang untuk individu yang lahir tahun 1959 da 1963, yang tidak akan terkena yodium-131 dari kecelakaan. Mereka menyimpulkan bahwa meskipun penelidikan lebih lanjut diperlkan untuk memahami dengan benar pola ang tidak biasa dari IRR kanker tiroid diCumbria dan Lancashire, hasil dari studi pendahuluan ini tidak konsisten dengan efek paparan iodine-131 dari kecelakaan Winscale (Jones, 2016).

BAB III

KESIMPULAN

 

3.1     Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:

1.      Penyebab dari kecelakaan yang terjadi di Windscale aitu pemanasan rutin blok kontrol grait reaktor no. 1 keluar dari kontrol, menyebabkan katrid uranium yang berdeatan pecah. Uranium yang terlepas mulai teroksidasi, melepaskan raioaktivitas dan menyebabkan kebakaran selama 16 jam sebelum dipadamkan.

2.      Akibat dari kecelakaan ini yaitu Api windscale menyebabkan sekitar 10 ton  bahan bakar raidoaktif meleleh di teras reaktordan juga melepaskan yodium radioaktif dalam jumlah cukup besar ke atmosfer.

3.      Penanganan yang dilakukan pemerintah Inggris yaitu menyegel reaktor winscale yang terkontaminasi sampai akhir 1980an, ketika pembersihan dimulai. Dan butuh dana seitar us$ 30 juta untuk membersihkan kawasan tersebu dari radiasi berbahaya, setara dengan biaya yang dapat dibelikan 15 turbin angin untuk menghasilkan listrik.


DAFTAR PUSTAKA

 

Jones, Steve. 2016. Health Effect of the Windscale Pile Fire. J.Radiol Prot. 36

Penny, william et all. 2017. Report of the Accident at Windscale No.1 Pile on 10 October 1957. J. Radiol Prot. 37


Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM NITRASI

LAPORAN PRAKTIKUM RESIN UREA FORMALDEHID

Asam Karboksilat dan Turunannya